Duaja

Lambang Duaja Korem 063/SGJ

Ukuran dan Warna

  1. Ukuran: 54 x 81 Cm
  2. Warna:
  • Matahari: Emas
  • Gunung: Hijau tua dengan garis perak
  • Air: Perak
  • Daun jati: Emas
  • Daun talas: Perak
  • Huruf: Emas

Nama (Sejarah yang dijadikan dasar)

Nama “SUNAN GUNUNG JATI“, diambil dari ungkapan sejarah pahlawan, baik ditinjau dari keterangan babad yang disebut dengan nama MAULANA SYARIF HIDAYATULLAH sebagai putra ke dua dari Nyi Mas Rara Santang putri Prabu Siliwangi yang dinikahi oleh Sultan Hud Raja Bani Israel maupun dari lembaran sejarah dengan nama FATAHILLAH/PALETEHAN, seorang alim dari Pasai yang diangkat oleh Sultan Demak R. Trenggono sebagai panglima tentara dengan tugas menguasai Jawa Barat.

Namun jasad yang beristirahat di makam Gunug Jati hingga sekarang ini dianggap sebagai pahlawan besar yang menjadi titk keagungan dan kebanggaan rakyat daerah Cirebon. Dan bahkan sekarang ini nama itu disandarkan symbol ikatan antara rakyat dan tentara di daerah Cirebon, tetapi apabila digali kembali riwayat pertumbuhan ketentaraan diawal revolusi dari mulai “BKR – TKR – TRI” hingga sampai kepada TNI tercantum dalam lembaran riwayat ketentaraan, sewaktu Divisi yang diberi nama SUNAN GUNUNG JATI, yang pertama-tama dibentuk pada akhir tahun 1945 di Cirebon.

Nama keramat itu akan menjadi jalinan dari tali yang terpilih di antara rakyat Cirebon, tentara dengan pahlawan sejarahnya dan menjadi ikatan yang kuat dari masa ke masa.

Gambar Lambang

  • Gambar pokok: Gunung, Laut dan Api

Tiga nama tadi adalah tiga dari empat dasar yang merupakan sumber hidup dijagat raya ini, dan khususnya dipakai oleh rakyat Cirebon yang disimpulkan dalam kata turun temurun dengan tiga kata-kata: Manggal-Panjil-Manggup, yang berarti laut, gunung dan matahari, tapsirannya sebagai berikut:

1. Watak Laut Rakyat Cirebon mempunyai watak jembar (luas dalam menghadapi suatu yang berwatak timbal balik, apabila menghadapi seorang yang berlagak sombong akan diterima, dihadapi lebih sombong, sedangkan yang suka merendah diterima dengan lebih rendah lagi).

2. Watak Gunung Arti asli mangup adalah mekar, mengembang, diambil alih dari kata siloka dengan dalil “sebab dan musabab”, mangup timbul sebagai akibat dari daya sinar panasnya api yang menyala.

3. Watak Matahari Biji-bijian akan merupakan benda mati, apabila tak terkena sorotan matahari, yang merupakan/memberi sumber hidup, tak ada gerak yang dinamis kalau tidak ada sesuatu pegangan kepercayaan yang menjiwai segala gerak, setia dan tunduk kepada dasar, kepercayaan adalah watak kesatria.

Gambar Hiasan

  • Daun jati: Lambang kegunaan yang dibutuhkan oleh masyarakat dalam kehidupan.
  • Daun talas: Lambang keuletan dan kejayaan yang abadi apabila rumpun talas dipotong sore, maka timbul pagi-pagi pelepah-pelepah baru, sesuai hal ini dengan pepatah jawa “Kena Ing Lara, Ora Kena Ing Pati“ yang artinya dalam situasi sesulit apapun Korem 063/SGJ tetap eksis mempertahankan kedaulatan NKRI.

Kiasan

Teguh sebagai gunung.
Kebijaksanaan yang lepas luas sebagai laut lepas.
Berguna bagi keseluruhan.
Selalu diwahyuni oleh Tuhan Yang Maha Esa dalam perjuangan sepanjang zaman.